Memang semua makanan jika dimakan secara berlebih akan menyebabkan suatu
penyakit, apalagi mie instan, makan mie instan terlalu sering sangat
berbahaya, kandungan zat-zat kimia dalam proses pembuatan dapat
mengganggu kesehatan manusia. Tidak sedikit produsen mie instan yang
curang dengan sengaja menambahkan berbagai jenis zat kimia dalam bahan
campuran mereka, dengan dalih menambah cita rasa, menambah gurih dan
lain sebagainya. Rasa gurih ini bisa membuat sebagian orang sangat
menggilai mie instan, dan bahkan cenderung ketagihan.
Tapi tentu bukan gaya hidup yang sehat jika memperlakukan mie instan sebagai camilan. Karena seperti makanan cepat saji lainnya tentu mie instan memiliki kandungan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dimakan terlalu sehari dan berlebihan. Dilansir oleh boldsky, ini beberapa alasan mengapa mie sangat tidak dianjurkan terlalu sering untuk dikonsumsi.
Tapi tentu bukan gaya hidup yang sehat jika memperlakukan mie instan sebagai camilan. Karena seperti makanan cepat saji lainnya tentu mie instan memiliki kandungan yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan jika dimakan terlalu sehari dan berlebihan. Dilansir oleh boldsky, ini beberapa alasan mengapa mie sangat tidak dianjurkan terlalu sering untuk dikonsumsi.
Mencegah penyerapan gizi
Bagi anak di bawah lima tahun ini bisa menghambat kemampuan anak menyerap nutrisi dengan benar dan dari makanan yang tepat.
Kanker
Ini khususnya pada mi yang dikemas dalam wadah styrofoam. Styrofoam adalah satu dari sekian banyak penyebab kanker.
Keguguran
Ibu hamil yang makan mie instan selama kehamilan lebih mungkin untuk mengalami keguguran. Hal ini karena mi instan mempengaruhi perkembangan janin.
Menurunkan Metabolisme
Menkonsumsi mi instan dampak jangka panjangnya dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini karena akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mie.
Bagi anak di bawah lima tahun ini bisa menghambat kemampuan anak menyerap nutrisi dengan benar dan dari makanan yang tepat.
Kanker
Ini khususnya pada mi yang dikemas dalam wadah styrofoam. Styrofoam adalah satu dari sekian banyak penyebab kanker.
Keguguran
Ibu hamil yang makan mie instan selama kehamilan lebih mungkin untuk mengalami keguguran. Hal ini karena mi instan mempengaruhi perkembangan janin.
Menurunkan Metabolisme
Menkonsumsi mi instan dampak jangka panjangnya dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini karena akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mie.
Menyerap Propylene glycol
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mie dari pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Ini menyebabkan kerusakan dan kelainan pada organ tubuh itu dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Gangguan pencernaan
Mi instan terkenal mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi lanjutan dari mi instan mengakibatkan kembung, sembelit.
Obesitas
Makanan penyebab utama obesitas. Hindari mie karena mengandung jumlah lemak dan besar natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh.
Mengandung MSG (Monosodium glutamat)
Sekitar 1-2% dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG mengkonsumsinya sebagai bagian dari diet mereka, mereka akhirnya menderita rasa terbakar, nyeri dada dan kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.
Mengembangkan hipertensi, penyakit jantung, stroke
Ini karena mi instan mengandung jumlah natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindari konsumsi berlebihan mie.
Junk Food
Mi instan dianggap sebagai junk food yang mengandung jumlah besar karbohidrat, tetapi minim vitamin, mineral atau serat. Ini juga memiliki tingkat tinggi lemak jenuh dan lemak trans.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar