Puasa Terlama Mencapai
20 Jam di Swedia, Puasa Tercepat Hanya 9 Jam di Argentina - “Aturan Islam sangat jelas terkait puasa. Bahwa
umat muslim tidak boleh makan dan minum sebelum fajar sampai matahari terbenam,
tetapi ada pengecualian karena agama Islam fleksibel," kata Sheikh
Abdul Basit Dirawi, ustad di Abu Dhabi, seperti dimuat Emirates 24/7, Rabu
(10/7/2013).
Muslim di Teluk menghadapi salah satu bulan puasa terberat, karena bulan Ramadan tiba di tengah cuaca terik padang pasir, sehingga waktu puasa lebih panjang, lebih dari 15 jam sehari di pertama puasa.
Muslim di Teluk menghadapi salah satu bulan puasa terberat, karena bulan Ramadan tiba di tengah cuaca terik padang pasir, sehingga waktu puasa lebih panjang, lebih dari 15 jam sehari di pertama puasa.
Sementara itu di sejumlah negara Bumi Utara seperti Swedia, Denmark, dan
Finlandia, umat Muslim harus berpuasa lebih dari 20 jam.
Di bulan Juni 2015 bertepatan dengan Ramadhan, Swedia dan Islandia, tidak akan
pernah mendapatkan gelap, ini berarti terang bisa terjadi sepanjang 24 jam.
Di Finlandia, surat kabar setempat mengabarkan bahwa seorang muslim Bangladesh
di sana berpuasa rata-rata 21 jam selama bulan Ramadan tahun lalu.
“Tak ada gelap di sini.
Selalu tampak sama,” kata Shah Jalal Miah Masud, yang tinggal di Rovaniemi,
hampir 830 kilometer utara ibukota Helsinki. “Matahari selalu di cakrawala”.
Di sisi lain, muslim di negara
Amerika Selatan seperti Argentina menikmati puasa terpendek, rata-rata hanya 9
jam. Hal ini dikarenakan, letak geografis negara Argentina lebih dekat dan
condong ke kutub selatan. Cahaya matahari disini bersinar cuma sekitar 9 jam
meski di musim panas sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar