Marak demo di Indonesia
untuk menuntut kenaikan gaji, itu karena mereka menjadi pekerja atau
buruh, tentu mereka menuntut haknya. Namun lain halnya di Negara ini,
pengangguran bahkan digaji oleh Negara. Waduh Negara baik mana yang
menggaji penduduknya walau tidak bekerja. Sobat unikbaca.com jangan
kaget yang namanya Negara memang wajib untuk menyejahterakan
penduduknya, maka itu Negara didirikan, agar urusan-urusan invidu
ditanggung oleh Negara secara bersama-sama. Diusahakan terpenuhi oleh
negara dengan cara-cara yang baik. Melalui
program "Hafiz," Kerajaan Saudi memberi subsidi 2.000 riyal atau sekitar Rp4,8 juta per bulan selama lebih dari satu tahun kepada para penganggur.
program "Hafiz," Kerajaan Saudi memberi subsidi 2.000 riyal atau sekitar Rp4,8 juta per bulan selama lebih dari satu tahun kepada para penganggur.
Pemberian tunjangan ini sudah dimulai oleh Raja Abdullah pada Rabu, 28
Maret 2012. "Jumlah tunjangan bulan ini meningkat 40 persen dari bulan
lalu, dan sekitar 170 persen dari Desember tahun lalu, ketika program
pertama kali dimulai," kata staf Kementerian Tenaga Kerja Saudi, Khaledd
al-Ajmi, seperti dilansir kantor berita Reuters.
Lebih dari 80 persen penerima tunjangan pengangguran adalah wanita. Ini membuktikan upaya pemerintah Saudi untuk menciptakan pekerjaan bagi kaum Hawa, walaupun mendapat penentangan dari kaum Ulama. Tingkat pengangguran di Saudi sekitar 10,5 persen dari 18 juta jumlah populasi. Data Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan, para pengangguran merugikan Saudi sekitar 5,5 miliar riyal setiap tahunnya.
Sekitar 90 persen warga Saudi bekerja di kantor pemerintahan. Sementara itu, sebanyak 90 persen lapangan kerja di sektor swasta diisi oleh pekerja asing yang jumlahnya mencapai delapan juta orang. Menurut Menteri Tenaga Kerja Adel al-Fakeih, kerajaan perlu menciptakan tiga juta pekerjaan bagi warga Saudi pada 2015 dan 6 juta pada 2030.
Untuk itu, pemerintah menerapkan sistem kuota pegawai pada perusahaan swasta, dengan perbandingan yang imbang antara karyawan asing dan pribumi. Kendati jumlah pengangguran besar, namun perekonomian Saudi meningkat 6,8 persen tahun lalu. Kemajuan ini berkat pemasukan di sektor perminyakan. Sungguh Negara kaya yang baik hati terhadap warganya bukan?
Lebih dari 80 persen penerima tunjangan pengangguran adalah wanita. Ini membuktikan upaya pemerintah Saudi untuk menciptakan pekerjaan bagi kaum Hawa, walaupun mendapat penentangan dari kaum Ulama. Tingkat pengangguran di Saudi sekitar 10,5 persen dari 18 juta jumlah populasi. Data Kementerian Tenaga Kerja menunjukkan, para pengangguran merugikan Saudi sekitar 5,5 miliar riyal setiap tahunnya.
Sekitar 90 persen warga Saudi bekerja di kantor pemerintahan. Sementara itu, sebanyak 90 persen lapangan kerja di sektor swasta diisi oleh pekerja asing yang jumlahnya mencapai delapan juta orang. Menurut Menteri Tenaga Kerja Adel al-Fakeih, kerajaan perlu menciptakan tiga juta pekerjaan bagi warga Saudi pada 2015 dan 6 juta pada 2030.
Untuk itu, pemerintah menerapkan sistem kuota pegawai pada perusahaan swasta, dengan perbandingan yang imbang antara karyawan asing dan pribumi. Kendati jumlah pengangguran besar, namun perekonomian Saudi meningkat 6,8 persen tahun lalu. Kemajuan ini berkat pemasukan di sektor perminyakan. Sungguh Negara kaya yang baik hati terhadap warganya bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar