Stres menghadapi kemacetan membuat orang kaya menghalalkan segala cara. Masalah kemacetan ini juga mulai merambat ke kota-kota besar lain di seluruh dunia. Tidak hanya di Indonesia
khususnya Jakarta. Di Rusia juga tak mau kalah, bahkan di Rusia ada
jasa sewa ambulans palsu, agar bisa menerobos kemacetan layaknya
ambulans yang sedang membawa pasien. Jasa sewa ambulans palsu memang
agak keterlaluan. Ambulans yang memiliki keistimewaan didahulukan jika
melintas di jalan raya justru disalah gunakan untuk kepentingan
orang-orang kaya yang tidak mau pusing dengan macet.
orang-orang kaya yang tidak mau pusing dengan macet.
Dilansir Heavy, The National Post
melaporkan bahwa seseorang bisa menyewa ambulans palsu seharga 2 juta
rupiah per jam. Ambulans palsu ini hanya terlihat seperti ambulans di
bagian luar untuk mengecoh pengendara. Sedangkan di bagian dalam, ada
banyak fasilitas mewah. Jasa ini banyak dipakai orang kaya Moskow untuk
melewati kemacetan jalan raya.
Tindakan ini sudah jelas merugikan pengguna jalan, karena mereka harus mengalah di tengah kemacetan saat ambulans lewat. Untungnya, beberapa ambulans palsu diberhentikan oleh petugas kepolisian. "Saat sedang patroli, saya menghentikan sebuah ambulans yang melanggar lalu lintas," ujar seorang polisi.
Ternyata, di dalam ambulans tersebut tidak ada petugas medis dan peralatan kedokteran, yang ada adalah interior mewah khas mobil-mobil super mahal. Sudah banyak masyarakat Moskow yang mengadukan ketidaknyamanan karena ambulans-ambulans palsu. Semoga hal yang sama tidak terjadi di Indonesia.
Tindakan ini sudah jelas merugikan pengguna jalan, karena mereka harus mengalah di tengah kemacetan saat ambulans lewat. Untungnya, beberapa ambulans palsu diberhentikan oleh petugas kepolisian. "Saat sedang patroli, saya menghentikan sebuah ambulans yang melanggar lalu lintas," ujar seorang polisi.
Ternyata, di dalam ambulans tersebut tidak ada petugas medis dan peralatan kedokteran, yang ada adalah interior mewah khas mobil-mobil super mahal. Sudah banyak masyarakat Moskow yang mengadukan ketidaknyamanan karena ambulans-ambulans palsu. Semoga hal yang sama tidak terjadi di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar